Langsung ke konten utama

Permohonan Ampunan

Ada 3 orang anggota DPR yang terkena berbagai macam kasus, sebut saja Agung, Bagio, dan Tanto. Mereka berada di tiga tempat berbeda, di malam hari mereka pun masing-masing khusyuk berdoa, demi keselamatan bangsa dan kesejahteraan SDM di jajarannya.

Agung pun berdoa, "Ya Allah mohon ampun, hambaMu sujud minta wejangan apa yang harus hamba lakukan untuk kelancaran pekerjaan kami menyerap aspirasi rakyat Indonesia?" Sejenak ruangan sunyi, namun tiba-tiba muncul senoktah cahaya yang menerobos dekat jendela.

Dan terdengarlah suara bernada datar, mengalir perlahan dengan syahdunya, "Wahai umatku yang kusayangi, Agung yang bijaksana. Sungguh mulia kalian diberi kepercayaan menjadi wakil rakyat. Namun sungguh durhaka, kepercayaan itu, kalian jadikan peluang untuk meraup untung. Agung!!...Jangan mengaku wakil rakyat, bila ruang sidang tidak bersih dari pikiran maksiat, dan ambisi material." Agung pun menangis dan sujud mohon ampun.

Sementara di tempat lain, di sebuah ruangan yang temaram, tampak sesosok umat sedang menyembah dan bersujud berharap mujikzat.
Bagio pun berserah, "Ya Allah tunjukkan jalanMu. Dan berilah hambaMu ini jalan keluar, agar jajaranku ini tidak terperosok di lembah hitam kemarukan, dan keserakahan menimbun harta dan uang..."

Tiba-tiba senoktah cahaya, seperti garis putih dari langit menerobos pilar teras, sampai ke ruangan doa.

Dan suara itu pun bergema, "Wahai umatku yang kukasihi, wahai Bagio...Siramlah anak buahmu dengan cahaya iman tiap hari. Mengapa tiap hari? Karena yakinlah dosa sogok di jajaran kamu, sudah mengakar seperti pohon beringin tua diseberang jalan itu."

Tertegunlah Bagio. Dia loyo dan ia pun menangis tersedu-sedu memohon ampunan.

Di malam itu juga, ketika cakrawala hitam kelam. Di atas sana, cahaya rembulan menembus dingin cemara di halaman rumah itu. Tanto itu pun berserah, mengulurkan tangan memohon ridho Allah.

Tanto pun berbincang segenap hati, "Ya Allah, tolong umatMu yang berdosa ini yang sudah meraup banyak uang yang bukan dari hakku, berilah jalan terang untuk keharmonisan di jajaranku. Berikan jalan kepada hambaMu ini..."Belum selesai kata terakhir terucap, ruangan itu pun terang benderang dan menyilaukan sekali.

Lalu terdengarlah suara yang keras... "TANTO MENYERAHLAH..!!!" Tantopun terperangah, dan terkejut bahwa tanpa disadarinya serombongan polisi telah mengepungnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti Kata Chaos

Seorang anak yang sedang belajar bahasa Inggris hendak menanyakan arti sebuah kata dalam bahasa Indonesia karena kamusnya sedang dipinjam oleh temannya. Kata tersebuat adalah : "Chaos". Anak : "Bu, apa arti kata chaos dalam bahasa Rusia?" Ibu : "Oh... itu tergantung siapa pengarang kamusnya nak." Anak : "Lho kok . . . , apa tiap pengarang berbeda arti bu? (tanya sang anak semakin bingung)" Ibu : "Kalau menurut Pusat Bahasa berarti kacau balau, tapi kalau Pemerintah, itu artinya Aman dan Terkendali nak."

Apa itu HTML

Post kali ini akan sangat teknikal sekali. Dalam beberapa post kedepan, kami berencana mengupas tuntas blogging dari sisi teknologi atau pemrograman . harapan kami, blogger – blogger yang belum memiliki dasar pemahaman pemrograman web dan penasaran bagaimana aplikasi blogging berjalan akan tercerahkan melalui seri post ini. Well, enjoy then Apa itu HTML? HTML = HyperText Markup Language. Bahasa Markup ( berdasarkan id.wikipedia, bahasa markup berarti kombinasi teks dan informasi tambahan mengenai teks tersebut. markup = markah/penanda, atau dalam HTML <tag> yang memberikan fungsi tertentu ) yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. HTML adalah standar yang digunakan untuk sebuah halaman web. HTMl di definisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). Itu tadi definisi dari HTML. bisa dijelaskan lebih detil lagi? Hmm… Sederhananya begini. Saya yakin anda semua mengetahui file .doc nya microsoft word. nah, ini ada jenis fi
Mawar Untuk Ibu Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada alamat sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya, “kenapa kau menangis gadis kecil?” dan dijawab oleh gadis kecil, “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus rupiah saja, sedangkan harga mawar itu seribu rupiah” Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke alamat ibunya. Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Pria itu berkata, “Bolehkah aku mengantarmu pulang, gadis kecil?” Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “Ya, tentu saja. Maukah Anda m