Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 6, 2011

Apa Yang Menghalangi Kamu BerHijab/Jilbab

MUQADDIMAH "Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. " (Asy Syams: 7-8 ) Manusia diciptakan oleh Allah dengan sarana untuk meniti jalan kebaikan atau jalan kejahatan. Allah memerintahkan agar kita saling berwasiat untuk mentaati kebenaran, saling memberi nasihat di antara kita dan menjadikannya di antara sifat-sifat orang yang terhindar dari kerugian.  Sebagaimana disebutkan dalam surat Al 'Ashr, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa kewajiban kita terhadap sesama adalah saling menasihati. Beliau bersabda: "Orang mukmin adalah cermin bagi orang mukmin lainnya " (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam "Al Autsah" dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shah Jami'ush Shaghir, hadits no. 6531) Dengan kata lain, seorang mukmin bisa menyaksikan dan mengetahui kekurangannya dari mukmin yang lain. Sehingga ia laksana cermin bagi dirinya. Tetapi cermin i

Akibat Meninggalkan Shalat

AKIBAT MENINGGALKAN S H ALAT SECARA SENGAJA SIKSAAN KETIKA HIDUP DI DUNIA 1.      Allah mengurangkan keberkatan umurnya. 2.      Rezekinya dipersempitkan oleh Allah. 3.      Tidak ada tempat baginya di sisi agama Islam. 4.      Hilang cahaya s h oleh dari wajahnya. 5.      Amal kebaikan yang dilakukannya langsung tidak diberi pahala.   SIKSAAN KETIKA SAKHARATUL MAUT 1.      Ia akan menghadapi sakharatul maut dalam keadaan hina. 2.        Matinya dalam keadaan menderita kelaparan. 3.        Matinya dalam keadaan yang tersangat haus walaupun diberi minum air  seba n yak tujuh lautan.   SIKSAAN KETIKA DALAM KUBUR 1.      Allah akan menyempitkan kuburnya dengan sesempit-sempitnya. 2.      Kuburnya akan digelapkan. 3.      Allah akan menyiksanya dengan pedih hingga hari Qiamat.   SIKSAAN KETIKA BERADA DI AKHIRAT 1.      Ia akan dibelenggu dan diseret ke padang Mashyar oleh Malaikat. 2.      Allah tidak akan memandangnya dengan pa

Abu Dzar Al-Ghiffari

Ia datang ke Mekah terhuyung-huyung letih tetapi matanya bersinar bahagia..Memang, sulitnya perjalanan dan panasnya telah menyengat badannya dengan rasa sakit udara padang pasir dan lelah, tetapi tujuan yang hendak dicapainya telah meringankan penderitaan dan meniupkan semangat serta rasa gembira dalam jiwanya. Ia memasuki kota dengan menyamar seolah-olah ia seorang yang hendak melakukan thawaf keliling berhala-berhala besar di Ka'bah atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan atau lebih tepat orang yang telah menempuh jarak amat jauh, yang memerlukan istirahat dan manambah perbekalan. Padahal seandainya orang-orang Mekah mengetahui babwa kedatangannya itu untuk menemui Muhammad shallallahu alaihi wasalam dan mendengar keterangannya, pastilah mereka akan membunuhnya! Tetapi ia tak perduli akan dibunuh asal saja setelah melintasi padang pasir luas, ia dapat menjumpai laki-laki yang dicarinya dan menyatakan iman kepadanya. Kebenaran dan da'wah yang diberikan Muhammad