Langsung ke konten utama

Shalat yang Khusyu'

Masalah khusyu'

Mohon kiranya perhatikan ayat di bawah ini tentang definisi khusyu':

***2:45-46***  
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya".

Dari ayat tersebut di atas makna dari khusyu' adalah meyakini akan bertemu dengan Rabb kita dan yakin pula bahwa kita akan kembali kepadaNya.

Kemudian dalam salah satu Hadits Rasulullah s.a.w. bersabda "bahwa shalat itu adalah mi'raj bagi orang Islam, atau pertemuan/menghadap kepada Allah s.w.t."

 
Nah kalau kita tahu bahwa shalat itu adalah menghadap Allah, dan kita yakin bahwa Allah sedang mengawasi kita, maka kita akan bersikap hati-hati dalam shalat kita. Contoh sederhananya seseorang yang menghadap orang yang dikagumi/disegani misalnya menghadap calon mertua, maka dia pun akan bersikap dan berkata hati-hati, penuh hormat dan mungkin ada rasa takut. Apalagi kalau kita menghadap Sang Maha Raja Yang Maha Kuasa, sudah barang tentu sikap kita akan jauh lebih baik dibandingkan dengan menghadap calon mertua tersebut.

Sehubungan dengan itu, dalam shalat kita berikrar, berjanji, bertasbih, bertakbir, berdo'a, menyembah, menyerahkan diri kepadaNya. 
Pada hakekatnya menjalankan shalat melakukan komunikasi dengan Yang Maha Perkasa. Sudah barang tentu kita mengharapkan agar komunikasi kita tersebut dapat diterima oleh Allah Azza wa Jalla dengan baik, oleh karena itu penyampaiannyapun harus dengan cara yang baik.

***4:43***   
43. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan".
Orang yang beriman tidak boleh melakukan shalat kalau tidak mengerti apa yang diucapkan, karena orang yang tidak mengerti ucapannya sendiri ibarat orang mabuk, mabuk hamer, mabuk dunia, mabuk asmara, mabuk rupiah, mabuk kerja dsb. dsb. Oleh karena itu menurut ayat ini adalah merupakan suatu keharusan untuk mengerti ucapan kita pada saat sedang shalat.

Dalam shalat kita bertakbir, Allahu Akbar. Pada saat takbir hati kita akan tergetar apabila kita mengerti arti dari takbir kita, apalagi kita yakin bahwa ucapan kita tersebut sedang didengarkan Allah. Kemudian kita membaca ikrar "innashalati wa nusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin.....dst.", merupakan ikrar dihadapan Allah, bagi orang yang bahwa dia berikrar dihadapanNya maka mengucapkannya pun hati-hati, karena takut salah dan takut tidak dapat memenuhi ikrar tersebut yang dapat berakibat kemurkaan dari sisiNya. Karena Allah telah berfirman dalam Al Quraan yang artinya sebagai berikut:

***61:2***  
2. "Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"

***61:3***  
3. "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan".

Atau kita melalaikan ucapan-ucapan kita dalam shalat:

***107:4-5***  
4. "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya".
Banyak sekali pernyataan/ikrar yang kita ucapkan dalam shalat kita, yang membawa konsekwensi bagi diri kita, karena setiap ikrar/janji akan diminta pertanggungan jawab.

***2:100***  
100. "Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman".
***3:77***  
77. "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepadamereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih". ***5:13***  
13. "(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu".

***7:102***  
102. "Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik".
Dari ayat-ayat tersebut Allah mengancam dengan siksaan yang pedih terhadap orang-orang yang melanggar janjinya, bahkan diberi julukan tidak beriman, fasik, membatu dst.

Allah telah menetapkan bahwa hanya orang yang berakal saja yang dapat memenuhi janjinya. Jadi sebaliknya orang yang tidak dapat memenuhi janjinya maka termasuk orang yang tidak berakal.

***13:19-20***  
19.  "Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,  (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian.
Dan Allah akan menimpakan kemurkaannya bagi orang-orang yang tidak menggunakan akalnya".

***10:100***  
100. "Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya".
Di dalam shalat kita mengucapkan "laasyarikallahu ...... ashadu alla ilaha ilallah", kemudian sesudah shalat melupakannya dengan mempersekutukan Allah dengan mahluk-mahlukNya, misalnya mengikuti hawa nafsu, mengikuti manusia lain dengan anutan bukan dari Allah, mengagungkan duniawi, dsb. Maka janjinya gugur, dan dia mendapat kemurkaan dari sisi Allah.

***6:56***  
56. "Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".
***7:176***  
176. "Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.  Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir".
***19:59***  
59.  "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan".
***30:29***  
29. "Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun".
Dalam shalat kita juga kita banyak berdo'a, antara lain "bimbinglah kami ke jalan yang lurus", lalu bagaimana kalau diberitahu jalan lurus kemudian kita mengingkari atau menghindarinya, bahkan menyombongkannya ?

***3:101***  
101. "Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus".
***41:6***  
6. "Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya".
Jadi kesimpulannya untuk menjadi khusyu' dalam shalat kita:
  • Kita harus yakin bahwa pada saat shalat sedang berhadapan langsung dengan Allah.
  • Mengerti apa yang kita ucapkan dalam shalat, karena mengerti juga dampak yang akan diterima, apabila sampai kita tidak mengerti apa yang kita ucapkan. kemudian kita melanggar ucapan kita. 
  • dan yang terakhir kita harus memahami hakekat - tujuan - manfaat dari shalat kita.

Menurut Rasulullah saw shalat adalah tiangnya Agama, jadi orang yang tidak mendirikan shalat agama dalam dirinya akan runtuh, atau dengan kata lain orang tersebut tidak dapat menjalankan agama dengan baik.

Dari ayat-ayatNya perintah shalat selalu dengan "aqimush shalat" atau perintah untuk mendirikan shalat, artinya bukan hanya sekedar menjalankan shalat tetapi menjalankan dan menegakkannya diantara dua shalatnya. Menjalankan dan menegakkan shalat adalah merupakan suatu kesatuan, karena banyak orang yang berpendapat hanya menjalankan saja tetapi tidak menegakkan, atau hanya menegakkan saja tetapi tidak menjalankan, dimana keduanya adalah tidak benar. Adanya perjanjian/ikrar/doa/takbir/tasbih dirangkaikan dengan pelaksanaannya atau menegakkannya.

"Shalat yang dilakukan tidak karena Allah akibatnya riya, dan siapa yang riya maka dia telah menjalankan syirik"(lihat Qs.6:162).

***4:142***  
142. "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiriuntuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali".

Manfaat yang diperoleh dari shalat kita antara lain:

1.Shalat sebagai penolong diri manusia dari perbuatan keji dan mungkar.


***2:153***  
153. "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar".
***29:45***  
45. "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat  Allah adalah  lebih  besar(keutamaannya dari  ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".
2.Dengan shalat kita memperoleh pahala dari sisi Allah.

***2:110***  
110. "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan".
3.Mendirikan shalat untuk menghilangkan kekhawatiran dan kesedihan.
***2:277***  
277. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
4.Mendirikan shalat untuk memperoleh ampunan dari Yang Maha Kuasa.
***5:12***  
12. "Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan kedalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus".
***33:33***  
33. "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta'atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".
5.Orang yang mendirikan shalat termasuk golongan orang yang mendapat petunjuk.
***9:18***  
18. "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk".
6.Dengan mendirikan shalat maka rahmat Allah akan didapatkannya.
***9:71***  
71. "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, kebahagian mereka  (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan  mereka ta'at  pada  Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
7.Orang yang mendirikan shalat dijanjikan tempat yang baik di hari
akhir.


***13:22***  
22. "Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)".
8.Mendirikan shalat untuk mengingat Allah disetiap waktu dan keadaan.
***20:14***  
14. "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku".
9.Dengan mendirikan shalat Allah memberi karunia berupa rezeki dan ketakwaan.
***20:132***  
132. "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah  kamu  dalam  mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu,  Kamilah  yang memberi  rezki kepadamu.  Dan akibat (yang baik) itu  adalah  bagi  orang  yang  bertakwa".
10.Orang yang mendirikan - menegakkan shalat maka dia telah menegakkan agama yang lurus dalam dirinya.
***98:5***  
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus".
Mudah-mudahan uraian ini bermanfaat dan menjadikan shalat kita semua lebih khusyu' lagi, Amin.

Wallahu'alamubishawab.
Wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti Kata Chaos

Seorang anak yang sedang belajar bahasa Inggris hendak menanyakan arti sebuah kata dalam bahasa Indonesia karena kamusnya sedang dipinjam oleh temannya. Kata tersebuat adalah : "Chaos". Anak : "Bu, apa arti kata chaos dalam bahasa Rusia?" Ibu : "Oh... itu tergantung siapa pengarang kamusnya nak." Anak : "Lho kok . . . , apa tiap pengarang berbeda arti bu? (tanya sang anak semakin bingung)" Ibu : "Kalau menurut Pusat Bahasa berarti kacau balau, tapi kalau Pemerintah, itu artinya Aman dan Terkendali nak."

Apa itu HTML

Post kali ini akan sangat teknikal sekali. Dalam beberapa post kedepan, kami berencana mengupas tuntas blogging dari sisi teknologi atau pemrograman . harapan kami, blogger – blogger yang belum memiliki dasar pemahaman pemrograman web dan penasaran bagaimana aplikasi blogging berjalan akan tercerahkan melalui seri post ini. Well, enjoy then Apa itu HTML? HTML = HyperText Markup Language. Bahasa Markup ( berdasarkan id.wikipedia, bahasa markup berarti kombinasi teks dan informasi tambahan mengenai teks tersebut. markup = markah/penanda, atau dalam HTML <tag> yang memberikan fungsi tertentu ) yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. HTML adalah standar yang digunakan untuk sebuah halaman web. HTMl di definisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). Itu tadi definisi dari HTML. bisa dijelaskan lebih detil lagi? Hmm… Sederhananya begini. Saya yakin anda semua mengetahui file .doc nya microsoft word. nah, ini ada jenis fi
Mawar Untuk Ibu Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada alamat sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya, “kenapa kau menangis gadis kecil?” dan dijawab oleh gadis kecil, “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus rupiah saja, sedangkan harga mawar itu seribu rupiah” Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke alamat ibunya. Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Pria itu berkata, “Bolehkah aku mengantarmu pulang, gadis kecil?” Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “Ya, tentu saja. Maukah Anda m